Pertanian

Perkuat Poktan, Fasilitator Desa Bersinergi

GORONTALO – Sektor pertanian menjadi penyangga pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian terus meningkatkan kualitas SDM untuk mendukung produktivitas.

Menteri pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan di masa pandemi Kementan bukan hanya menjaga kebutuhan pangan, tetapi juga menekan angka kemiskinan.

“Muara utamanya tentu mensejahterakan petani. Untuk mewujudkannya, Kementan berkomitmen dalam perbaikan infrastruktur pertanian di desa,” katanya.

Mentan SYL menambahkan, petani sejahtera akan tercapai melalui sejumlah program Kementan, seperti READSI.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menegaskan tugas penyuluh pertanian melakukan pertemuan rutin kelompok untuk penguatan kelembagaan poktan dan gapoktan.

“Penyuluh juga harus menyusun rencana kerja yang  diimplementasikan di lapangan, serta memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi petani dalam budidaya dan pemasaran hasil pertanian,” katanya.

Berbekal bimbingan teknis yang dipaparkan Dinas Pertanian Pohuwato terhadap Penyuluh dan Fasilitator Desa melalui program READSI. Rabu, 1 Desember, fasilitator desa Refli memfasilitasi pertemuan di rumah ketua Kelompok Tani Bahtera.

Kelompok Tani Bahtera Desa Karya Baru,  kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, menjadi tujuan Tenaga ahli pemberdayaan dan Penyuluh untuk mengadakan pertemuan rutin kelompok  dalam rangka memperbaiki adminitrasi serta memberikan motivasi kepada kelompok untuk tetap solid dalam berkelompok.

Risno Adam sebagai Tenaga ahli pemberdayaan mengungkapkan  bahwa adminitrasi kelompok menjadi penting karena dengan adminitrasi yang tertib maka kelompok akan dengan mudah Menyusun segala sesuatu kebutuhan kelompok.

Pada pertemuan ini, Refli sebagai Fasilitator Desa dan Saripa Polohito sebagai penyuluh, menyampaikan materi proses Akses Pasar dan Kemitraan secara langsung. Mereka juga mengajak anggota poktan untuk bisa memberikan pandangan dan mengaplikasikan dalam usaha pertanian di masing-masing anggota, serta membahas tentang permasalahan-permasalahan pertanian hingga usulan alat mesin pertanian.

Kegiatan tersebut diharapkan agar seluruh petani yang terlibat mampu menangkap materi yang akan disampaikan sehingga dapat bermanfaat dan membuat kelompok menjadi lebih kompak.

Disebutkan pula bahwa pada saat sesi tanya jawab terkait tema akses pasar dirasa menarik bagi poktan karena selama ini masih terjerat pada tengkulak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *