Kemenparekraf Tingkatkan Kapasitas SDM Seni Musik di Danau Toba
SUMATERA UTARA – Untuk mendukung penguatan Dana Toba sebagai destinasi utama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan Pendampingan SDM Ekonomi Kreatif Subsektor Musik Tahap I, Horja Toba: Musik Etnik Nusantara.
Kegiatan ini berlangsung Jumat-Minggu, (11-13/2/2022), di Hotel Parapat View, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dan diikuti 50 orang pelaku ekonomi kreatif seni musik.
Hadir sebagai narasumber adalah Etnomusikologi Martahan Sitohangm Founder De Tradisi Brevin Tarigan, serta musisi Dewa Budjana.
Para peserta mendapatkan materi mengenai Proses Dasar Penciptaan Idiom Musik, Menguatkan serta berbagi trik penciptaan musik berbasis tradisi, Recording Musik, serta diskusi.
Romualdi Maria Lies, Subkoordinator Edukasi III B Kemenparekraf, menjelaskan lebih lanjut mengenai kegiatan ini.
“Pendampingan ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM Ekonomi Kreatif Seni Musik yang unggul dan berdaya saing dalam menciptakan musik etnik dengan gaya kekinian,” tuturnya.
Sementara Dian Pratiwi, Kabid Pengembangan Produk Pariwisata Disparbud Kabupaten Simalungun, menyebut Musik Etnik sebagai salah satu atraksi wisata untuk mempromosikan pariwisata Danau Toba.
“Danau Toba memiliki potensi daya tarik wisata. Tetapi, masih kurang atraksi budaya yang menarik pengunjung. Oleh karena itu kegiatan pendampingan ini sangat bermanfaat dalam pengembangan pariwisata khususnya melalui musik etnik nusantara,” katanya.
Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Edukasi III Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Toar RE Mangaribi, menyampaikan sejumlah poin penting dari kegiatan ini.
“Kegiatan Pendampingan SDM Ekonomi Kreatif Subsektor Musik Tahap I ‘’Horja Toba: Musik Etnik Nusantara” dilaksanakan untuk memberikan wawasan tambahan dan mengajak para musisi lokal terutama musisi etnik terus mengeksplor kreatifitas kekhasan musik daerah masing-masing dengan tampilan baru,” jelasnya.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya menuturkan, destinasi wisata unggulan seperti Danau Toba perlu terus didukung melalui penguatan SDM.
“Danau Toba memiliki potensi industri ekonomi kreatif yang beragam. Potensi sebagai destinasi wisata dunia tentu harus didukung. Untuk itu, sinergi besar seluruh stakeholder pariwisata sangat diperlukan di sini,” kata Wisnu.
Salah seorang narasumber, Dewa Budjana, mengatakan Indonesia dengan perbedaan ragam tradisi dari Sabang hingga Merauke telah melahirkan bermacam-macam budaya, Terutama musik etnik yang menjadi kekayaan dari setiap masyarakat.
“Musik etnik Indonesia sendiri telah banyak mewakilkan namanya ke dunia Internasional. Kondisi inilah yang membuat optimis dengan perkembangan musik etnik di Indonesia. Juga melihat respons dari masyarakat terutama anak muda yang mulai mengapreasiasi musik daerahnya,” katanya.