Pertanian

Kementan Maksimalkan Kinerja Penyuluh di BPP Wonorejo

PASURUAN – Salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk melakukan pembangunan adalah memaksimalkan peran BPP. Untuk itu, Kementan merehab BPP di berbagai daerah, termasuk BPP Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pembangunan pertanian harus dilakukan dari lapangan.

“Pembangunan pertanian harus dilakukan dari tingkat desa dan kecamatan. Dari lapangan. Untuk itu, kita memaksimalkan peran BPP yang ada di kecamatan,” katanya.

Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Siti Munifah, mendatangi langsung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan Wonorejo yang telah direnovasi, Jumat (11/02/2022). BPP Wonorejo merupakan BPP binaan UPT BPPSDMP, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Lawang Malang.

“Kunjungan ini untuk memastikan manfaat yang didapat oleh penyuluh dan petani, setelah dilakukan renovasi,” ujar Siti Munifah.

Selain itu juga, kunjungan Siti Munifah ini untuk memastikan konektivitas antara BPP dengan AWR dalam kaitan dengan program Kementerian Pertanian.

Mardiyansyah, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, mengatakan renovasi BPP Wonorejo sangat bermanfaat bagi penyuluh.

“Kondisi awal sebelum diadakan renovasi, sangat memprihatinkan, atapnya sudah hampir jebol dan temboknya sangat rapuh yang di khawatirkan akan ambruk, jadi sangat tidak layak untuk digunakan,” papar Mardiansyah.

“Setelah dilakukan renovasi, kami sebagai penyuluh dapat beraktivitas dengan nyaman, dan berupaya meningkatkan kualitas penyuluhan,” lanjut Mardiansyah.

Dari 30 unit BPP di Indonesia yang direnovasi, Jawa Timur, yang paling banyak mendapatkan anggaran renovasi yakni 7 BPP. 3 di antaranya ada di bawah binaan BBPP Ketindan.

Koordinator BPP Wonorejo, Lugiman, menjelaskan BPP Wonorejo memiliki SDM 6 orang, 2 penyuluh pertanian PNS dan 4 lainnya adalah PPPK. Ia lantas menuturkan tentang  konektivitas dengan AWR.

“Untuk konektivitas dengan AWR kami sudah rutin melaporkan secara berkala, dan kami sudah difasilitasi seperangkat komputer dan IT untuk membantu proses tersebut. Kami akan memperbaiki akses internet agar proses pelaporan dapat berjalan lebih baik, apalagi sarana prasarana juga telah tersedia dengan baik,” tandas Lugiman.

Sementara itu BPP Wonorejo akan terus berkolaborasi dengan BBPP Ketindan untuk meningkatkan kompetensi SDM penyuluh dan petani binaannya, dan akan terus melahirkan petani-petani milenial bekerjasama dengan Polbangtan Malang melalui program YESS.

Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan pentingnya penguatan BPP untuk meningkatkan kapasitas penyuluh.

“Penguatan sarana dan prasarana serta kapasitas penyuluh akan berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas pertanian. Untuk itu peran BPP kita perkuat. Hal ini juga untuk mendukung sektor pertanian yang terbukti jadi salah satu sektor penolong ekonomi nasional saat ini,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *