Mafia Pertandingan Dihabisi, Sepakbola Indonesia Bersih
JAKARTA – Tim Liga 3 Jawa Timur, Gresik Putra (Gestra Paranane FA) secara resmi memecat dua pemain dan satu ofisial, karena terindikasi terlibat pengaturan skor. Kedua pemain adalah AC, HPS, dan DGR ofisial tim yang menjabat sebagai Kitman.
Manajemen Gestra Paranane memecat ketiganya, karena terbukti melakukan pertemuan dengan sejumlah orang yang menawarkan kerjasama untuk mengatur skor pertandingan.
“Dua pemain kita disuruh mengalah dengan iming-iming imbalan puluhan juta rupiah. Tujuannya, untuk memenangkan Persema Malang,” ungkap Bagyo Sulaksono, manajer tim Gestra Paranane.
Dalam pertandingan terakhir yang di stadion Gajayana tersebut, Gestra Paranane harus menerima kekalahan telak dengan skor 5-1.
Sebelumnya, Gestra Paranane juga diminta untuk mengalah menjelang pertandingan melawan NZR Sumbersari. Iming-iming untuk mengalah atas NZR Sumbersari itu tidak tanggung-tanggung, mencapai 100 juta rupiah, namun tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh manajemen Gestra Paranane.
“Kasus pengaturan skor melawan NZR Sumbersari juga sudah kita laporkan. Bukti-bukti sudah kita serahkan, dan sekarang sedang dalam penyelidikan komdis Asprov PSSI,” Lanjut Bagyo.
Dalam pertandingan tersebut, Gestra Paranane menelan kekalahan 1-0 atas NZR Sumbersari. Kekalahan di dua pertandingan terakhir melawan NZR Sumbersari dan Persema Malang menghentikan langkah Gestra Paranane untuk melangkah ke fase berikutnya.