Pertanian

Lewat Kostratani, Kementan Arahkan Kemajuan Pertanian Dimulai dari Kecamatan dan Desa

CIAWI – Pembangunan pertanian yang dilakukan Kementerian Pertanian, akan dimulai dari tingkatkan desa dan kecamatan. Untuk mendukung hal tersebut Kementan akan memaksimalkan peran BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), juga support dari program IPDMIP.

Hal tersebut disampaikan dalam pelatihan pertanian bagi camat seluruh Indonesia di Ciawi, Bogor, Kamis (28/10/2021).

Pelatihan yang diadakan  Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan ini, dilakukan secara offline dan online di Pusat Pelatihan, Manajemen, Kepemimpinan Pertanian (PPMKP). Kegiatan ini dihadiri secara langsung oleh 50 Camat dan totalnya sebanyak 7.230 Camat seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, kecamatan menjadi salah satu kekuatan negeri. Alasannya, kecamatan mengkoordinasi desa-desa yang ada di bawahnya. Konsepsi program pemerintah terlebih dahulu dimatangkan oleh camat.

“Semua kebijakan unit desa baru bisa naik ke atas menjadi program kalau dimatangkan oleh camat. Karenanya pemerintahan yang baik dimulai dari peningkatan peran Camat yang baik,” kata Mentan SYL.

Melalui kegiatan ini, Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini meminta seluruh Camat untuk membangun lumbung pangan di wilayah kerja masing-masing. Salah satunya dengan memulai dari komoditas jagung seluas 100 hektar per kecamatan.

“Kita siapkan anggaran, prasarana dan sarana produksinya. Kita bisa bayangkan dari 7.230 Camat ini memiliki lumbung pangan seluas 100 hektar, pertanian kita tentu semakin kuat,” tambah Mentan SYL.

Dijelaskannya, melalui pelatihan ini para Camat diarahkan untuk harus memiliki mindset dan agenda pertanian sehingga pertumbuhan ekonomi ke depan melalui sektor pertanian dapat diwujudkan berangkat dari pedesaan.

“Saya mau liat pertanian itu bergerak lebih cepat, lebih kuat, lebih besar dan rakyat mu dapat kesejahteraan dari sana. Kalian adalah Komandan Kostratani yang memiliki tanggung jawab menggerakan potensi pertanian,” ujarnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pelatihan Camat seluruh Indonesia bertujuan untuk memperkuat pemahaman camat dalam rangka fasilitasi, koordinasi dan pendampingan terhadap program pembangunan pertanian di kecamatan.

Keterlibatan Camat pun dapat meningkatkan prospek Wirausaha Integrated Farming, salah satunya berbasis lahan kering.

“Sebanyak 7.230 camat di seluruh Indonesia mengikuti pelatihan secara offline maupun online di 34 lokasi selama 2 hari dan pada pembukaan acara hari ini hadir 50 camat di Provinsi Jawa Barat,” terangnya.

Dedi menegaskan pelatihan Camat dilakukan sekaligus untuk membangun kesamaan visi dan misi pembangunan pertanian yang harus dimiliki camat se-Indonesia.

Selain itu, kecamatan memegang peran penting dan ditetapkan sebagai frontline pelayanan untuk masyarakat sekaligus penggerak Kostratani dengan mengoptimalkan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

“Pembangunan pertanian tidak dilakukan Jakarta, tidak di Ibukota Provinsi dan Kabupaten, tapi di kecamatan. Oleh karena, itu Kementerian Pertanian membangun Kostratani yang menggerakkan pertanian di Kecamatan. Alhamdulillah hari ini seluruh camat berkumpul pada pelatihan ini,” tegasnya.

Dedi menyebutkan kostratani menjadi pusat data dan informasi, pusat pembelajaran, pusat pelatihan, pusat pembangunan jaringan komunikasi, pusat konsultasi agribisnis.

Kostratani memegang peran yang penting untuk sektor pertanian yang saat ini menjadi sektor yang seksi dan menjadi salah satu pilar penting pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Turut hadir secara langsung Wakil Bupati, Iwan Setiawan dan Jajaran eselon 1 Kementan dan hadir secara virtual Wakil Gubernur Provinsi Bangka Belitung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *