NasionalPariwisata

Kemenparekraf Evaluasi Kegiatan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata

JAKARTA – Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan evaluasi kegiatan Certification of Tourism Human Resources atau Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata yang dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (6/12).

Program tersebut merupakan unggulan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan yang menggunakan Dana Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) dari Bank Dunia. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini Mohamad Paham menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari berbagai program kementerian yang bertujuan untuk percepatan pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor parekraf melalui upskilling (peningkatan kompetensi), reskilling (penguatan kompetensi), dan new skilling (penambahan kompetensi baru).

“Hal ini diharapkan mampu menciptakan peluang kerja dan peluang usaha bagi SDM parekraf yang berkompeten dan berkelanjutan. Program ini juga bentuk penerapan strategi utama Kemenparekraf, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Maka dari itu, Kemenparekraf bekerja sama dengan Bank Dunia melaksanakan Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) atau Indonesia Tourism Development Project (ITDP) yang menggunakan Dana PHLN,” kata Martini.

Menurut dia, Menparekraf Sandiaga Uno meyakini bahwa sektor parekraf berpotensi menyerap banyak tenaga kerja dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Direktur Standardisasi Kompetensi, Titik Lestari, menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian Program Pengembangan dan Pengakuan Kompetensi SDM Pariwisata, yang bertujuan untuk menjamin keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil bagi sektor pariwisata, dengan bukti kompetensi berupa sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di kawasan 6 Destinasi Pariwisata Prioritas.

Melalui acara kick-off tersebut diharapkan mampu menyebarluaskan informasi terkait kegiatan ini, sehingga mendorong masyarakat/SDM pariwisata untuk berpartisipasi lebih aktif pada rangkaian program tersebut.

Titik menjelaskan lebih lanjut bahwa Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata bertujuan untuk memfasilitasi calon tenaga kerja/tenaga kerja pariwisata untuk mendapatkan sertifikat kompetensi melalui suatu uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang terakreditasi BNSP.

“Selain itu, memfasilitasi kerja sama antara LSP dan industri pariwisata dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja bersertifikat kompetensi. Kemudian mempercepat pengakuan industri pariwisata terhadap tenaga kerja pariwisata bersertifikat. Terakhir, memastikan meningkatnya partisipasi perempuan dalam program sertifikasi kompetensi,” katanya.

Titik menjabarkan pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata ini dilakukan bersama dengan LSP P3 yang telah lolos verifikasi proposal dan kuota ditetapkan oleh Direktorat Standardisasi Kompetensi.

Kegiatan ini dilaksanakan pada rentang September hingga Desember 2022 di 6 DPP yang sudah ditentukan. Adapun 6 DPP yang menjadi lokasi ialah Danau Toba (Sumatra Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Jogja-Prambanan (Yogyakarta dan Jawa Tengah), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).

“Target program sertifikasi tahun ini berjumlah 18.000 orang, sementara pada 2023 berjumlah 27.000 orang. Total semuanya berjumlah 45.000 orang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *