Dispar NTB Gelar Pertemuan dengan Pelaku Industri Wisata Untuk Pemasaran Akomodasi Yang Masih Tersedia Jelang MotoGP
LOMBOK – Jelang gelaran MotoGP berbagai persiapan terus dilakukan, termasuk ketersediaan penginapan dan harga. Kordinasi terus dilakukan agar event olahraga dunia itu tak sekedar sukses event, tapi juga mendatangkan manfaat merata bagi pelaku industri pariwisata. Dan tentunya mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
Untuk mencapai sukses tersebut, pihak dinas pariwisata NTB beserta stakeholder lainnya menggelar acara pertemuan offline dan online. Menurut Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi ada 15 peserta mengikuti secara offline dan 25 peserta mengikuti secara online acara pendistribusian nama-nama penginapan, berikut jumlah kamar yang tersedia untuk dipasarkan.
“Kita sampaikan bahwa 23.889 kamar akomodasi yang tersedia, 75% diantaranya adalah yang kini beroperasi karena masa pandemi byk tutup dan proses pemulihan/perbaikan. Dari semua itu tercatat masih ada hampir 8000 kamar akomodasi yg masih belum terisi dalam berbagai kelas dan jenis. Nah, data by name by address nya ada dan ini akan kita bagikan ke semua mitra pemasaran akomodasi ini agar semua bisa terisi dan para tamu atau wisatawan yang hadir nonton tersedia tempat menginapnya,” ujar Yusron Hadi di Lombok, Kamis (24/2/2022).
Pada pertemuan tersebut hadir dari Asita, PHRI, asosiasi travel lainnya, traveloka, booking.com, red doorz, Hospitality indonesia Network (HIN), Perusahaan yang bernaung di bawah injourney, pengelola desa-desa wisata maupun homestay, perusahaan Kelana, dan pemerintah kabupaten/Kota. Pada kesempatan itu akan di berikan data-data yg masih belum terisi untuk dipasarkan. Selanjutnya para mitra tersebut melakukan komunikasi langsung dengan pengelola penginapan dan bila diperlukan turun ke lapangan meninjau lokasi siap di dampingi.
“Harapan kita agar para mitra segera memasarkan ataupun membuat paket perjalanan yang menarik sehingga kamar kita segera terjual,” kata Yusron Hadi.
Menurut Yusron, beberapa diantara pengelola wisata sudah melakukan komunikasi dengan para pengelola homestay sebelumnya ketika melihat dari dekat kondisi lapangan. “Terhadap data yang masih kurang kelengkapan lainnya kita bantu fasilitasi untuk segera dipenuhi,” kata Yusron.
Terkait transportasi menurut Yusron akan dikoneksikan dikoordinasikan dengan instansi terkait yang sudah menyiapkan,” kata Yusron.
Sementara itu sebelumnya sebagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan sewa hotel pada gelaran MotoGP 2022, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membatasi kenaikan tarif hotel atau penginapan di kawasan Sirkuit Mandalika.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi yang diterbitkan oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Dalam Pergub tersebut ditegaskan, penyedia akomodasi hanya diperbolehkan menaikkan harga dengan batas yang telah diatur. Adapun harga yang diberikan wajib menyesuaikan zona lokasi Sirkuit Mandalika.
Diketahui, maksimal kenaikan tarif di zona terdekat hanya diperkenankan sebesar tiga kali lipat untuk hotel atau penginapan.
Untuk zona yang lebih luar, kenaikan tarif maksimal ditetapkan sebesar dua kali lipat dan untuk zona terjauh sebesar satu kali lipat.
Kadis Pariwisata mengingatkan kembali agar mari semua pihak mematuhi pelaksanaan Peraturan Gubenur tersebut untuk keberlanjutan, kestabilan harga dan juga memberi kesempatan yg sama lebih luas lagi masyarakat bisa melihat event ini dengan harga yang terjangkau.(*)