Pertanian

Genjot Produktivitas, Kementan Siapkan Sekolah Lapang di Lamongan

LAMONGAN – Kementerian Pertanian, melalui program Integrated Participatory Development And Management Of Irrigation Project (IPDMIP) mulai menyepakati jadwal pertemuan dan identifikasi masalah pertanian di Kabupaten Lamongan.Hal ini dilakukan untuk menggenjot produktivitas pertanian.

Kegiatan itu diketahui melalui Rembug Awal Persiapan Sekolah Lapangan 1 (Musim Penghujan/MP) di Kelompok Tani (Poktan) Tani Murni Semanding di Desa Pengumbunadi, Kecamatan Tikung, Daerah Irigasi (DI) Waduk Delikguno, Kabupaten Lamongan, Rabu (16/2/2022), di Balai Desa Pengumbunadi.

Kepala Desa Pengumbunadi, Agus Khoirul Anam, menyambut baik program Sekolah Lapangan untuk Desa Pengumbulanadi.

“Kita berharap dengan kegiatan ini akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan kegiatan budidaya dan pengelolaan usahatani serta meningkatnya produktifitas padi,” katanya.

Menurutnya, permasalahan yang dihadapi oleh petani selama ini adalah hama tikus dan wereng.

“Untuk itu, kita mengimbau para peserta untuk semangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan SL dalam rangka menambah ilmu pertanian,” katanya.

Sementara Kepala UPT Tikung, Sunarso, menjelaskan kegiatan Sekolah Lapangan (SL) IPDMIP menerapkan sistem tanam Jajar Legowo. Dalam kegiatan ini diberikan penjelasan secara singkat keunggulan sistem tanam Jajar Legowo.

“Dalam sekolah lapangan juga agar diajarkan penerapan pupuk organik, diharapkan ketergantungan petani terhadap pupuk kimia akan berkurang. Sangat diapresiasi antusiasme petani muda, karena pemuda saat ini sangat sedikit yang berminat menggeluti bidang pertanian. Juga keterlibatan perempuan dalam kegiatan Sekolah Lapangan menjadi keharusan, minimal 30% dari jumlah peserta harus perempuan,” katanya.

Korkab IPDMIP, Setyo Rini, menjelaskan kegiatan IPDMIP di Kabupaten Lamongan telah ada sejak tahun 2018. Kegiatan IPDMIP berbasis wilahan Daerah Irigasi (DI) kesepakatan, yaitu 15 DI yang meliputi 17 Kecamatan/BPP, 78 Desa, 205 Poktan dan 21.702 petani. Rehab Daerah Irigasi merupakan kewenangan Dinas PU SDA yang telah dilaksanakan di tahun 2021.

“Tujuan Proyek IPDMIP adalah meningkatkan Ketahanan pangan dan mata pencaharian masyarakat perdesaan. Keberhasilan proyek juga sangat bergantung pada para petani pemanfaat dalam mengaplikasikan hasil Sekolah Lapangan,” katanya.

Ia mengatakan, tujuan Rembug Awal untuk persiapan SL ini adalah menyepakati jadwal pertemuan SL serta mengidentifikasi masalah dan kendala yang dihadapi para petani dalam pengelolaan usahataninya untuk menjadi kebutuhan materi SL.

“Diharapkan pasca kegatan Sekolah Lapangan IPDMIP, materi-materi yang sudah diperoleh oleh petani akan diaplikasikan dan akan terhadap hasil yang diperoleh petani baik produktifitasnya ataupun lebih efisien dalam hal pembiayaan usaha taninya,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan ini bisa menghasilkan output yang baik untuk petani.

“Petani harus lebih memahami bagaimana cara mendapatkan tambahan penghasilan dari usaha yang telah mereka jalani bertahun-tahun. Oleh karena itu, ilmu yang ada di IPDMIP harus terserap dengan baik,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.

“Petani jangan hanya mengetahui tanam, panen, jual. Harus lebih dari itu. Kuasai on farm dan off farm, bagaimana meningkatkan nilai jual produk pertanian, serta bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian. Itu seemua ada di IPDMIP, makanya kita ingin petani mempelajarinya dengan sungguh-sungguh,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *