Pertanian

Kementan Lakukan Persiapan Matang Side Event G20 2022

GIANYAR – Kementerian Pertanian (Kementan) RI teru melakukan koordinasi side events dan inventarisasi Kebutuhan lapangan, untuk mendukung kesiapan Agriculture Ministers Meeting (AMM) G-20.

AMM G-20 merupakan salah satu rangkaian kegiatan Agriculture Working Group (AWG) G-20 yang membahas isu-isu pembangunan pertanian di negara anggota G-20.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memastikan kesiapan Indonesia menjadi ketua Kelompok Kerja Pertanian [Agriculture Working Group] G-20.

Kepastian tersebut disampaikan Mentan Syahrul pada AWG G-20 di Italia, belum lama ini.

“Indonesia berharap pembahasan isu pertanian strategis lebih mendalam dapat dilakukan pada pertemuan AMM G-20 di Bali guna mendukung tema ”Recover Together, Recover Stronger” yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo,” kata Mentan Syahrul.
Dia menambahkan komitmen dan upaya bersama dalam membangun sistem pangan berkelanjutan yang tahan terhadap guncangan di masa depan, sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pencapaian agenda SDGs 2030.

Syahrul pun menegaskan Indonesia berkomitmen penuh, siap berkolaborasi dan berbagi pengalaman serta terus memberikan kontribusidalam pencapaian tujuan ke-2 dari SDG, yaitu penghapusan kelaparan.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan jajarannya untuk mendukung penuh kegiatan AWG G-20 Presidensi Indonesia 2022, utamanya tentang showcasing keberhasilan pertanian digital Indonesia dan peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian Indonesia.

“Showcasing ini penting guna memperlihatkan keberhasilan dalam merespons dampak pandemi Covid-19 melalui penguatan ketahanan pangan, dan sebagai upaya bersama mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern,” katanya.

Menurutnya, agenda AMM G20 sejalan dengan program-program pertanian Indonesia saat ini *dalam menangani persoalan pangan seperti* tantangan global akibat dampak perubahan iklim, regenerasi petani dan peluang inovasi teknologi.

Kegiatan Koordinasi Side Event dan Inventarisasi Kebutuhan Lapangan di Bali dipimpin oleh Sekretaris BPPSDMP berlangsung tiga hari, 21 – 23 Januari 2022, yang dihadiri oleh pula oleh perwakilan dari BPPSDMP, Microsoft Indonesia, GIZ, FAO Indonesia, IPB, dan pihak terkait lainnya.

Dewi Darmayanti selaku Koordinator Perencanaan BPPSDMP mengatakan agenda di Bali kali ini berlangsung ketat dan padat, hari pertama, peserta di ajak untuk melihat lokasi Subak Telun Ayah Giayar yang merupakan lokasi smart farming kerjasama IPB dengan Microsoft Indonesia, setelah itu dilanjutkan dengan diskusi di BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Tegalalang.

“Kunjungan kami ke Bali kali ini untuk mengidentifikasi objek objek yang akan di kunjungi pada pelaksanaan side event G20 jelas Dewi Darmayanti pada kunjungan ke BPP Tegalalang (21/01).

Pada sesi diskusi beberapa masukan menarik terkait perpaduan pertanian dan pariwisata khususnya di lokasi Subak. Seperti yang disampaikan Project Leader GIZ Business HUB, Michael Eugen Bartels, yang di bantu peterjemah.

“Bali sudah terkenal di seluruh dunia tidak hanya dari pariwisata nya juga karena pertanian nya (Terassering dan Subak), dan saya pikir ini adalah objek yang menarik untuk di perkenalkan pada para peserta side event G20, ujar Michael

“Namun disisi lain, perlu ke hati hatian agar lahan pertanian yang ada tidak di alih fungsikan (villa/resto) sehingga lahan nya menjadi semakin sedikit, untuk itu perlu penghargaan terhadap petani yang masih mempertahankan lahan pertanian nya, dapat di berikan bantuan dari pemerintah pusat.
Bantuan tidak bearti selalu uang tapi dapat berupa akses pelatihan atau network yang diperlukan petani tandas Michael.

Kunjungan dilakukan ke P4S Bali Buyan Berry di Desa Pancasari dan Desa Gobleg di Buleleng untuk mengunjungi komunitas smart farming Petani Muda Keren [PMK] yang sudah ada, yang didirikan oleh petani milenial AA Gede Agung Wedhatama pada 2019.*

Pada sesi paparan Agung Wedha memaparkan penerapan smart farming yang sudah mereka terapkan di P4S dan Komunitas Petani Muda Keren dan rencana kedepan untuk menggunakan Artificial Intelligent pada small scale farming yang telah ia geluti

“Diskusi di masing-masing lokasi smart farming tersebut dihadiri oleh penyuluh pertanian, petani milenial, pengurus subak, perwakilan Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten, perwakilan perbankan dan PLN,” kata Dewi.

Di akhir kegiatan ini dilakukan wrap-up meeting membahas mengenai hasil kunjungan lapangan dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan AMM G-20 mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *