Nasional

Produktivitas Luwu Utara Ditingkatkan dengan Alsintan

LUWU UTARA – Kementerian Pertanian (Kementan) bakal menggenjot produktivitas pertanian di tahun 2021. Oleh sebab itu, Kementan akan menyiapkan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk didistribusikan di tahun 2021. Salah satu penerima bantuan adalah Kabupaten Luwu Utara.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan alsintan memiliki peran penting dalam penyediaan pangan untuk mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

“Dengan alsintan, kami ingin memastikan penyediaan pangan tidak terkendala,” ujarnya

Adapun alsintan yang disiapkan untuk mendukung pertanian di tahun ini, rencananya akan ada beberapa item, di antaranya cultivator, hand sprayer, pompa air, rice transplanter, traktor roda dua, serta traktor roda empat.

“Kami juga berharap petani bisa memaksimalkan peran alsintan untuk mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” kata Syahrul.

Mendukung arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) ikut mendorong mendistribusikan bantuan alsintan melalui program Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up Initiative (READSI).

Dedi menjelaskan, hal itu dilakukan meningkatkan produktivitas memberikan kemudahan dalam mengolah usaha pertanian warga.

“Modernisasi pertanian terus dilakukan READSI Kementan. Tujuannya, agar produktivitas naik. Sebab, READSI selama ini sudah menaikkan kompetensi sumber daya manusia pertanian. Kementan juga terus mendorong melalui peraturan perundangan,” jelas Dedi Nursyamsi.

Fasilitator Desa Waetuo, Nazaruddin Abadi, melalui Program READSI akan mengawal dan mendampingi kelompok tani dalam penyerahan lebih 100 unit alat dan mesin pertanian berupa Traktor, Mesin Babat, Cultivator, Hand Sprayer, dll kepada petani  oleh penyedia yang di tunjuk petani di Desa Waetuo Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis, (2/12/2021)

“Menariknya, petani  ikut andil dalam pembiayaan  alsintan. Poktan mengeluarkan  dana 30%  dari harga barang  yang ingin dibeli dan 70%nya lagi berasal  anggaran dari READSI,” terang Nazarudin.

“Alat dan mesin pertanian (Alsintan) akan disalurkan kepada 6 (enam) kelompok tani yaitu Sipatuo, Kamassi Jaya, Bulo Jaya I (komoditi kakao), kelompok Tani Pao, Usaha Muda II (komoditi jagung) serta KWT. Mula Harapan ( Pola Pekarangan) dengan total anggaran Rp. 209 juta tahun 2021. Sementara untuk tahun 2022, satu poktan Sinar Harapan komoditi jeruk dengan alokasi anggaran Rp 20 juta,” ujarnya.

Untuk memastikan barang tersebut lengkap atau tidak sebelum disalurkan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Program READSI, Sri Wahyuningsih, turun ke lokasi melakukan pengecekan barang serta pemeriksaan dokumennya.

“Kita pastikan barangnya, harus lengkap. Sebelum dilakukan penyaluran ke kelompok tani,” ujarnya.

Ia juga meminta kepada kelompok tani, agar alat dan mesin yang mereka dapatkan, tidak menjadi milik sendiri. Akan tetapi menjadi milik usaha bersama kelompok.

“Tujuan program melakukan sistem  dana sharing tersebut tidak lain untuk menyadarkan petani akan adanya usaha dari petani dan menjaga barang agar ada rasa memiliki sehingga barang tersebut akan dirawat,” Sri Wahyu Ningsih

Harapannya dengan adanya dampingan Fasilitator Desa dan Penyuluh terhadap kelompok tani  serta bantuan program READSI dapat meningkatkan hasil produktivitas pertanian di kabupaten Luwu Utara sehingga tercapai tujuan Bersama Kementerian Pertanian yaitu swasembada pangan dan petani yang sejahtera.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *