Pertanian

Jadi Kunci Keberhasilan Pertanian, Kementan Pastikan Kebutuhan Pangan Terpenuhi

JAKARTA – Pertanian merupakan salah satu sektor yang paling berperan besar terhadap perbaikan ekonomi. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian terus memastikan kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi. Karena, hal ini turut menjadi kunci keberhasilan pertanian.

Untuk memastikan hal tersebut, Kementan memaksimalkan berbagai program, salah satunya juga melalui program IPDMIP.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan hal ini dibutuhkan lantaran pertanian menuntut upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk para pelaku usaha.

Mentan juga menegaskan pentingnya menjaga ketahanan pangan yang menjadi kewajiban seluruh jajaran Kementerian Pertanian.

Menurutnya, sistem pertanian harus memperhatikan aspek ekologi dan sosial ekonomi untuk menjamin produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan bagi kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup petani.

“Pertanian adalah satu-satunya sektor yang terus tumbuh, dan tidak pernah surut, tidak pernah turun, bahkan dia berkontribusi terhadap PDB yang sangat kuat. Tidak saja itu, melampaui batas-batas yang ada bahkan sebelum pandemi Covid-19,” ujar Mentan SYL.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nuryamsi, pada agenda kegiatan Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 29 yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (2/11/2021), di AOR BPPSDMP, Kementan.

Pada kegiatan yang bertema Sertifikasi Padi Organik, Dedi mengatakan bahwa Keamanan pangan merupakan kunci keberhasilan pertanian.

Menurutnya, selama ini sebenarnya kecukupan pangan belum cukup untuk mencapai keberhasilan, terkadang kita lupa terhadap keamanan pangan. Pertanian ke depan, keamanan pangan juga menjadi kunci dan syarat dalam mengonsumsi pangan.

“Berawal dari penyuluh dilanjutkan ke petani untuk menyampaikan bahwa keamanan pangan adalah kunci utama keberhasilan pangan,” tegas Dedi.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, kesadaran mengenai keamanan pangan adalah hal yang penting.

“Yang penting pangan yang kita konsumsi aman. Keamanan pangan pun bisa dimanfaatkan menjadi bisnis. Kita harus bisa menyiapkan pangan dengan spesifikasi internasional agar bisa menyesuaikan dan ekspor ke luar negeri,” katanya.

Penyuluh Pertanian Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Yayan Royan, yang menjadi narasumber Ngobras, mengatakan Standar organik menjadi acuan dalam bertani organik.

Untuk menjamin apa yang dilakukan dari hulu hingga hilir merupakan organik dan tidak terkontaminasi bahan kimia maka dibuat standarisasi keorganikan.

“Pertanian organik perlu memperhatikan mulai dari produksi, pengolahan, pelabelan dan pemasaran harus berbasis organik,” ujar Yayan.

Sertifikasi dapat dilakukan secara berkelompok bukan hanya individu petani. Dengan adanya sertifikasi kelompok menghadirkan lembaga terpusat yang memastikan semua anggota memenuhi standar organik.

Kelompok tersebut harus dipastikan adanya kesamaan dari anggotanya baik itu lokasi, sistem produksi ataupun ukuran usahataninya.

Pemasaran dari produk yang disertifikasi dilakukan bersama dalam satu kelompok. Sertifikasi kelompok dimungkinkan untuk semua lahan yang telah diorganisasi bersama sebagai satu kelompok. Dikhususkan untuk kelompok skala kecil atau lahan sempit

“Manfaat sertifikasi meliput penerapan pertanian organik terjaga, konsumsi pangan sehat, bertambah Ilmu, bertambah rekan dan jaringan, meningkatkan Peran, membuka Lapangan Kerja, konsumen Lebih Percaya, banyak Permintaan, harga Lebih Kompetitif,” tutup Yayan. (hvy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *