Lewat Alsintan, Kementan Maksimalkan Pemberdayaan Petani di Buol
JAKARTA – Untuk memaksimalkan pemberdayaan petani, khususnya di Buol, Kementerian Pertanian memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan Kementan terus memberikan perhatian besar kepada petani.
“Kita berikan bantuan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Dengan bantuan alsintan ini, kami harap kegiatan pertanian semakin produktif, efisien, dan efektif,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan modernisasi pertanian terus dilakukan Kementan.
“Tujuannya, agar produktivitas naik. Sebab, READSI selama ini sudah menaikkan kompetensi sumber daya manusia pertanian. Kementan juga terus mendorong melalui peraturan perundangan,” katanya.
Komitmen memajukan pertanian daerah terus dilakukan Kementan. Melalui Badan PPSDMP bantuan alsintan lewat progam Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI) telah disalurkan dan dimanfaatkan oleh petani yang berada di Buol, Sulawesi Tengah.
Bupati Kabupaten Buol, Amirudin, menyerahkan bantuan READSI berupa hibah uang untuk pembelian alat mesin pertanian secara simbolis pada hut ke 22 hari jadi kabupaten Buol.
Penyerahan bantuan secara simbolis itu diberikan kepada Rasyid, anggota kelompok Tani Mitra Tani, yang mengajukan beberapa alsintan, hasil musyawarah kelompok seperti perontok jagung, mesin pemangkas rumput, Handsprayer. Penyerahan berlangsung di halaman Dinas Pertanian Kabupaten Buol.
Dalam sambutanya, Bupati Amirudin menyampaikan, bahwa jika kita tidak berdiri sendiri menjadi Kabupaten Buol belum tentu kita akan mendapatkan bantuan- bantuan seperti alsintan.
“Program ini merupakan salah satu bagian dari program Kementerian Pertanian yang dikelola langsung oleh Dinas Pertanian Buol,” katanya.
Program ini akan berlangsung hingga 2023 mendatang. Meski di tengah pandemi Covid-19 pemerintah saat ini berupaya agar bagaimana kemudian bantuan READSI bisa dimanfaatkan sesegera mungkin.
Usman M Hasan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dalam laporannya menyampaikan Progres program READSI selama 5 tahun dengan total anggaran 14,989 M telah terealisasi 8,6 M sampai dengan Oktober 2021.
“Kegiatan yang sudah salur terkait bantuan hibah uang untuk pembelian alsintan dengan mekanisme swadaya 30-70% sudah mencapai 112 poktan dari 127. Sistem Swadaya disini mempunyai tujuan agar poktan dapat menjaga dan memelihara aset lebih baik,” katanya.
Manajer Program READSI Buol, Nurhayati Mentemas, menjelaskan bahwa bantuan ini berasal dari pemerintah maka dari itu pemerintah mempunyai tanggung jawab agar bantuan tersebut tidak salah sasaran.
Sementara itu untuk tahap realisasi bantuan alsintan sudah mendekati angka di atas 90% untuk Kabupaten Buol.
“Dengan berbagai bantuan yang diberikan, pemerintah daerah menyerahkannya dalam bentuk barang, tidak lain agar bantuan bisa langsung digunakan, berbeda jika diberikan dalam bentuk uang tunai,” tambah Nurhayati.
Mendukung program utama Kementerian Pertanian, Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI) hadir di 6 Provinsi dan 18 Kabupaten bertujuan meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran.
Diantaranya mendorong keterlibatan perempuan, perbaikan gizi keluarga, infrastruktur sederhana, simpan pinjam, KUR lewat kelompok tani per komoditas.
READSI juga memberikan dukungan saprodi hingga alsintan sebagai paket lengkap program pemberdayaan petani dan pengembangan perdesaan.