Pertanian

Kolaborasi Petani Milenial dan Siswa SMA Dukung Penumbuhan Pertanian Papua

MERAUKE – Kementerian Pertanian terus memperkuat sektor pertanian dengan menumbuhkan banyak petani milenial. Di Papua, penumbuhan pertanian dilakukan lewat kolaborasi petani milenial dan siswa SMA.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL),  mengajak generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Sektor pertanian tak pernah mengingkari janjinya, ini bukti nyata saat sektor lain terpuruk, justru pertanian yang bisa survive dari pandemic covid 19.

Menurutnya, hal itu terlihat dari data BPS yang mencatat pada masa awal pandemi yakni di kuartal II-2020, sektor pertanian tumbuh 16,24 persen, menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Saat ini, para generasi muda telah masuk di era teknologi digital sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi. Para generasi muda didorong mengambil peran khususnya dalam bidang pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.

“Sebagai anak muda harus mampu melakukan itu. Tumbuhkan jiwa yang kuat dalam membangun pertanian sehingga memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia,” ujar Mentan SYL.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan bahwa anak muda Indonesia yang ingin terjun ke sektor pertanian harus bisa meninggalkan pemikiran lama bahwa bertani adalah kegiatan kotor dan tradisional. Ia ingin para petani muda bisa membangun sikap dan perilaku baru dalam bertani.

“Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan SDM petani yakni dengan menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha muda pertanian, menyiapkan calon pekerja sektor pertanian yang kompeten, penguatan kelembagaan penyuluhan serta membangun jejaring kerja sama perbankan, lembaga penelitian, dan swasta,” tuturnya.

BPPSDMP, melalui Pusat Pedidikan Pertanian, menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan Pertanian Bagi Petani Milenial di SMA Entrepreneurship Chevalier Anasai (SMA ECA) Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.

Pelatihan yang dibuka Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Y. Ratna Laoce, diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari 30 orang petani milenial dan 30 orang pelajar SMA ECA.

“Pelatihan ini dilaksanakan sesuai dengan program dari Kementerian Pertanian serta arahan Presiden Joko Widodo, untuk mendukung penumbuhan petani millennial dan pertanian yang semakin maju, mandiri, modern di Papua dan Papua,” kata Ratna, yang didampingi oleh Kepala Sekolah SMA ECA, perwakilan Pusdiktan, widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dan Kepala Sekolah SMK Tanah Miring Merauke.

Ratna menambahkan, bahwa pelatihan ini mendorong pengembangan produk potensial lokal seperti padi, umbi-umbian dan kelapa.

“Dengan motivasi dan semangat yang tinggi, kitorang bisa, maka Merauke juga pasti mampu menjadi lumbung pangan di wilayah Papua,” tegas Ratna.

Dengan kolaborasi antara petani millennial dan pelajar SMA ECA, diharapkan pelatihan ini akan menghasilkan generasi-generasi yang fokus pada pembangunan dan pengembangan pertanian yang modern di tanah Papua khususnya Merauke.

Asep Koswara, sebagai widyaiswara BBPP Ketindan, yang mengajar pada pelatihan ini mengatakan, peserta pelatihan kewirausahaan menerima materi-materi yang akan membantu mereka mengembangkan usahanya di bidang pertanian.

“Materi yang diterima mencakup membangun jiwa kewirausahaan, pengembangan usaha, strategi pemasaran, konsep pembiayaan, kemitraan dan negosiasi. Diharapkan materi yang diterima bisa membantu dan memberi pijakan bagi para peserta untuk mewujudkan impian meningkatkan usahanya di bidang pertanian, demi Merauke yang maju, mandiri dan modern,” tutur Asep Koswara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *