Kemenparekraf Beri Pelatihan Wirausaha Digital Mandiri untuk Pelaku Ekonomi Kreatif Labuan Bajo
LABUAN BAJO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan pelatihan Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif Subsektor Kuliner, Kriya, Fashion, Musik dan Fotografi. Pelatihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) itu dilangsungkan Hotel Jayakarta Labuan Bajo pada 2-4 Maret 2022.
Ada 70 peserta yang terdiri dari pelaku ekonomi kreatif dan komunitas yang mengikuti pelatihan ini. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya menuturkan, kegiatan pelatihan ini dalam kerangka meningkatkan kapasitas pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo. “Peningkatan kapasitas ini penting untuk dapat menerjemahkan potensi yang dimiliki di Labuan Bajo,” kata Wisnu.
Dikatakannya, pelatihan wirausaha digital mandiri merupakan langkah yang kuat dan tak terpisahkan dari promosi pariwisata di Indonesia. Ia menilai hal tersebut merupakan salah satu kekuatan Labuan Bajo dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
“Maka, penting bagi kami untuk meningkatkan skill dan memberikan wawasan serta pengetahuan manajemen bisnis bagi pelaku kuliner, kriya, fashion, musik dan fotografi di Labuan Bajo,” katanya.
Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Erwita Dianti menyampaikan, sektor kuliner, kriya, fashion, musik dan fotografi berpeluang membuka lapangan kerja yang cukup luas. Maka itu, Kemenparekraf bergerak dengan cepat dengan mengadakan pelatihan SDM untuk sektor tersebut melalui program pelatihan Wirausaha Digital Mandiri.
“Pelatihan ini diberikan agar pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner, kriya, fashion, musik dan fotografi siap tampil kembali dan bangkit dalam perekonomian. Sehingga, kita siap dan semangat untuk menghadapi tantangan menuju ekonomi kreatif berkelas dunia,” papar dia.
Analis Kebijakan Ahli Madya/Koordinator Edukasi III Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Toar RE Mangaribi, menyampaikan sejumlah poin penting dari kegiatan ini.
Katanya, kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan wawasan tambahan dan mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus mengeksplor kreativitas, dalam hal ini mengembangkan bisnis yang dimilikinya.
Tujuannya, kata Toar, untuk melahirkan wirausahawan-wirausahawan di bidang ekonomi kreatif yang mandiri, terutama di sub-sektor kuliner, kriya, fesyen, musik, dan fotografi yang memiliki kemampuan memanfaatkan berbagai media untuk sarana publikasi, promosi, branding di media digital.
“Pelatihan ini diadakan dengan tetap patuh prokes. Para peserta diharapkan mengikuti pelatihan dengan serius karena akan dibimbing oleh narasumber yang profesional di bidangnya,” ujarnya.
Dikatakannya, destinasi wisata unggulan seperti Labuan Bajo perlu terus didukung melalui penguatan SDM. Menurutnya, Labuan Bajo memiliki potensi yang sangat besar, baik dalam hal kepariwisataan maupun ekonomi kreatif. “Potensi sebagai destinasi wisata dunia tentu harus didukung. Untuk itu, salah satunya harus dilakukan penguatan kapasitas SDM yang ada di sini,” kata Toar.
Toar berharap para peserta dapat meningkatkan kemampuannya dalam hal mengembangkan potensi bisnis yang mereka jalani. “Dengan begitu, potensi yang dimiliki dapat terus dikembangkan dengan baik,” harapnya.
Dikatakan Toar, kegiatan Wirausaha Digital Mandiri Ekraf ini dilaksanakan di lima destinasi pariwisata super prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang dan Bali. Peserta terbaik yang terpilih akan melakukan presentasi (pitching) di hadapan investor. Peserta harus mampu meyakinkan bahwa produk dibuat memiliki kualitas terbaik dibandingkan dengan para kompetitor lainnya, sehingga investor tertarik dan terjalin kerja sama. “Pada akhirnya diharapkan menjadi wirausaha mandiri dan masuk platform digital,” tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut menyampaikan, Labuan Bajo menjadi destinasi wisata yang begitu penting dalam pengembangan kawasan. “Sehingga yang juga perlu disiapkan adalah SDM yang nantinya mengisi semua potensi lapangan kerja pariwisata dan ekonomi kreatif,” papar dia.
Ia berpesan agar peserta memanfaatkan peluang dengan ilmu dan pengalaman dari narasumber agar kemampuan skill meningkat, menjadikan wirausaha mandiri dengan pemanfaatan teknologi digital.
Sejumlah pemateri berkompeten dihadirkan. Untuk Sub sektor Kuliner ada Ravita Datau yang merupakan Ketua Indonesia Gastronomy Network. Sub sektor Kriya narasumber yang dihadirkan yakni Damayanti yang merupakan dosen Kriya. Sedangkan untuk Sub Sektor Fashion narasumber yang dihadirkan adalah Dina Midina yang merupakan Indonesian Fashion Chamber. Untuk SubSektor Musik ada Bayu Randu yang merupakan CEO Musicblast.id dan Sub sektor Fotografi menghadirkan Prihadi Soefjanto yang merupakan akademisi dan fotografer.(***)