Genjot Kegiatan Pelatihan Vokasi, Kementan Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas SDM Pertanian
BOGOR – Salah satu arahan Presiden RI pada RPJMN adalah Pembangunan SDM. Arahan ini kemudian dituangkan pada tujuh agenda pembangunan, salah satunya adalah Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing. Karakteristik SDM yang diharapkan pada RPJMN 2020-2024 adalah sumber daya manusia pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung dengan kerja sama industri dan talenta global.
Merespon arahan itu, Kementerian Pertanian menjabarkan dalam salah satu arah kebijakan yaitu Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pertanian Nasional
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan tujuan pembangunan pertanian diantaranya adalah menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk di Indonesia.
Mentan Syahrul mengatakan untuk lebih meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh, Kementan akan terus melakukan kegiatan pelatihan dan vokasi untuk menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya pertanian di Indonesia.
“Selain itu meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan ekspor pertanian, melalui peningkatan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas komoditas pertanian,” katanya.
BPPSDMP sebagai Unit Kerja Kementerian Pertanian, mempunyai 5 Program Unggulan mendukung tujuan pembangunan pertanian. Yaitu Bimtek milenial 2,5 Juta terkoneksi dgn JPN, Pengembangan Wirausaha Muda (young entrepreneur) Pertanian, Pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di 34 Provinsi, Penguatan peran kostratani terkoneksi dengan Agriculture War Room dalam mewujudkan satu data pertanian, Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) siap memaksimalkan dukungan untuk program utama Kementerian Pertanian.
Kesiapan itu dimatangkan dalam kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Pelatihan Pertanian Tahun 2022, di Hotel Sahira Butik Bogor. 20-22 Januari 2022.
Kegiatan ini dihadiri Kepala UPT Pelatihan Lingkup Pusat Pelatihan Pertanian Koordinator dan Sub Koordinator lingkup Pusat Pelatihan Pertanian, Fungsional Umum Bidang Program dan Kerjasama.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan agar BPPSDMP dapat menjadi pionir untuk peningkatan kapasitas penyuluh dan petani.
“Untuk itu kita harus bekerja keras, Cepat, Cermat dan Akurat,” katanya
Menurutnya, tahun baru adalah momentum untuk melakukan langkah konsolidasi, konsepsi dan perwujudan upaya-upaya maksimal yang akan dicapai di tahun 2022.
“Kita tidak bisa bekerja dengan cara-cara biasa, kita harus melesat, lebih cepat untuk mengakselerasi kegiatan,” ujarnya.
Salah satu program aksi BPPSDMP adalah mendukung program utama Kementerian Pertanian.
“Semua yang hadir di sini untuk membangun komitmen bersama melakukan yang terbaik dalam mengimplementasikan kegiatan, bersinergi dengan berbagai program utama kementerian (Kostratani, Propaktani, Grasida, Gratiek dll), pelatihan sejuta petani, smart farming dan modernisasi pertanian, sehingga Program BPPSDMP yang dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan UPTnya serta READSI dapat memberikan manfaat sebanyak banyaknya bagi petani dan SDM pertanian,” tuturnya.
“Pertemuan kita hari ini memiliki makna strategis dalam rangka menyamakan persepsi dan konsolidasi manajemen Pusat dan Daerah serta sebagai langkah exit strategi berbagai tantangan dalam pelaksanaan kegiatan baik di Pusat, UPT Pelatihan. Untuk tahun ini kita tidak berharap banyak dari APBN tapi kita bisa memanfaatkan PHLN untuk mengakselerasi kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung program BPPSDMP dan Program utama kementerian Pertanian,” katanya.
Eselon I lingkup Kementerian Pertanian memaparkan Program Utama yang akan dilakukan Tahun 2022 untuk disinergikan dengan kegiatan yang ada di UPT Pelatihan dalam rangka mendukung Program Utama Kementerian Pertanian.