Insan Pertanian Dapat Penghargaan dari Kementan
BOGOR – Pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi tolak ukur pembangunan nasional, tak terkecuali dalam sektor pertanian. Dengan kata lain keberhasilan kinerja sektor pertanian ditentukan seberapa besar realisasi program-program berbasis penguatan SDM.
Itu pula yang dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) untuk terus konsisten mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha.
“Visi besarnya tentu mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern sebagaimana arahan Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) dan Presiden (Joko Widodo),” ujar Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat menyampaikan capaian kinerja lembaganya di acara Apresiasi Sumberdaya Manusia Pertanian’ di Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/12).
Sepanjang 2021, BPPSDMP telah melaksanakan berbagai program penguatan SDM pertanian. Terdiri dari program utama yaitu penguatan 4.744 peran dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Komando Strategi Pembangunan Pertanian atau Kostratani.
Kementan melalui BPPSDMP juga memfasilitasi 103 unit sarana IT, meningkatkan fasilitasi pembelajaran 687 BPP, insentif bagi 43.464 penyuluh, hingga percontohan penerapan teknologi pertanian sekolah lapang terhadap 1.320 kelompok tani di 132 kabupaten.
“Termasuk tot dan tof pelatihan BPP Kostratani 298, Bimtek BPP Kostratani 2284 orang, pembangunan atau rehab BPP Kostratani, perlengkapan kerja 37.825 penyuluh,” jelas Dedi.”Kami juga mengangkat 11.744 THL-TBPP menjadi PPPK,” lanjut Dedi.
Dedi menambahkan bahwa kerja keras BPPSDMP selama tahun 2021 mengantarkan badan pimpinannya meraih sejumlah prestasi dan penghargaan. Di antaranya penghargaan unit kerja eselon satu dengan komitmen pimpinan terbaik, peringkat dua keterbukaan informasi publik lingkup Kementan, peringkat satu dua dan tiga lomba perpustakaan lingkup Kementan, ISO 9001-2015 Sistem Manajemen Mutu.
“Kekuatan utama pertanian Indonesia berada di pundak petani dan penyuluh. Maka program penguatan SDM pertanian Indonesia melalui pendidikan pelatihan dan penyuluhan menjadi kunci utama dalam mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing,” pungkasnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya menyampaikan bahwa seluruh program-program yang dirancang Kementan, yang notabene berpusat pada penguatan kapasitas SDM tak lepas dari peran penting sektor pertanian yang notabene menjadi tumpuan. “Yakni dalam konteks pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat global,” kata SYL-sapaannya-.
Dipaparkan SYL, sumber daya alam dan output berbagai kegiatan pertanian menjadi penyedia berbagai kebutuhan yang umumnya dapat dikelompokkan sebagai 4F. Yaitu pangan (food), pakan (feed), bahan bakar (fuel), serta serat dan bahan baku industri lain (fibre). Selain itu, ada tuntutan lain berupa kelestarian lingkungan (environment).
“Tantangan ini akan terus muncul dan menuntut penerapan berbagai inovasi yang dapat meningkatkan output untuk mengimbangi kebutuhan food, feed, fuel, dan fibre, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” beber Mentan.
SYL mengungkapkan bahwa di tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terjadi karena peran serta dan partisipasi saudara-saudara semua pelaku pembangunan pertanian yang telah berkontribusi dan bekerja keras di sektor pertanian.
“Sektor pertanian sebagai fondasi utama perekonomian mustahil berhasil tanpa peningkatan produktivitas. Usaha di sektor pertanian harus menghasilkan profit yang besar. Hal ini membutuhkan transformasi
paradigma dari kegiatan bertani sebagai bussines as usual menjadi suatu bisnis yang menguntungkan,” jelas SYL.
Pihaknya mendorong agar setiap insan pertanian terus berkarya dan berusaha membangun pertanian Indonesia, tingkatkan produksi, tingkatkan rantai nilai dan tingkatkan ekspor produk pertanian Indonesia. “Itu semua demi kesejahteraan para petani kita,” tutup SYL.(***)