Gandeng Camat se-Indonesia, Kementan Makin Bumikan Kostratani di Daerah
CIAWI – Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dijamin semakin membumi. Sebab, Kementerian Pertanian solid berkolaborasi bersama camat se-Indonesia. Actionnya dimulai dari Pelatihan Pertanian Bagi Camat Seluruh Indonesia, 28-29 Oktober 2021. Lokasinya di PPMKP Ciawi, Bogor, Jawa Barat, dengan peserta offline dan online 7.230 orang
“Camat itu menjadi komandan Kostratani di tingkat kecamatan. Mereka yang bersinggungan langsung dengan petani dan kegiatan pertanian. Program Kementan yang ada harus dioptimalkan. Bersama Kementan untuk menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat. Pertanian itu paling stabil sepanjang Covid-19,” ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kostratani hakikatnya pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan. Menjadi optimalisasi fungsi dan tugas dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan muara kedaulatan pangan nasional. Adapun sasaran jangka pendek yang dituju penguatan sarana prasarana, kelembagaan, kapasitas SDM, dan penyelenggaraan pertanian di tingkat kecamatan.
Kostratani menjadi program vital. Sebab, Kostratani diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan bagi 273 Juta penduduk Indonesia. Program ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian. Secara teknis ada ada 4 elemen yang dituju, seperti produksi dan produktivitas, ekspansi pertanian, mekanisasi dan research, hingga rendah biaya.
“Dampak Covid-19 harus diantisipasi. Belum tentu kehidupan akan pulih seperti sedia kala. Untuk itu, pertanian yang menghadirkan ketahanan pangan harus diupayakan bersama. Kostratani bisa menjadi media untuk mewujudkan semuanya,” terang SYL lagi.
Untuk menaikkan produksi dan produktivitas, ada beberapa treatment yang diperlukan. Sebut saja, gerakan masif nasional untuk menaikkan produktivitas, produksi, dan ekspor. Ada juga peningkatan populasi ternak, pengembangan sumber daya manusia (SDM), juga family farming pertanian masuk sekolah. Ekspansi pertanian disasar melalui optimasi pemanfaatan lahan dan penyediaan air.
Mekanisasi dan research ditopang melalui pengembangan dan penerapan mekanisasi pertanian. Ada juga akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi. Untukendapatakn biaya rendah, Kostratani memberi fasilitas KUR bubgavrendah, pengbangan kawasan berbasis korporasi, hingga bantuan/subsidi pertanian tepat sasaran.
“Kostratani menjadi program yang harus didukung penuh oleh camat. Mereka bertanggung jawab penuh atas akselerasi pertanian melalui Kostratani di daerahnya. Apalagi, Kostratani sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan harus terus disupport,” jelas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.
Dengan strategisnya fungsi Kostratani, maka ada beberapa formula yang disuntikkan. Kostratani mendorong peran optimal pemimpin daerah, meningkatkan sinergitas antara pelaku juga program, hingga menambah jejaring kerja Kostratani dengan instansi pemerintah lainnya dan swasta di daerah. Ada juga peningkatan peran pimpinan non formal kemasyarakatan.
“Kostratani memiliki fungsi strategis yang besar. Sebab, produktivitas pertanian dan keberhasilan pembangunan pertanian di daerah bisa ditingkatkan melalui Kostratani. Kostratani juga sudah tersebar di seluruh wilayah di Indonesia karena keberadaannya sesuai BPP,” terang Dedi.
Dalam hirarki Kostratani, BPP memang berperan sebagai sekretariat. Fungsinya adalah pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, dan pusat pembelajaran. Ada juga peran BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kabupaten.
Adapun tugas BPP untuk mendukung performa Kostratani seperti, pengumpulan data dan informasi hingga verifikasi data. BPP juga bertanggung jawab atas pengunggahan data hingga evaluasi. “Kostratani menjamin kelestarian usaha pertanian. Untuk itu, kami terus mendorong lahirnya petani-petani milenial. Pertanian sekarang sudah bertransformasi menjadi tambang uang yang besar,” tegas Dedi.
Lebih lanjut, Kostratani juga mendukung gerakan penumbuhan pengusaha Milenial. Komposisinya meliputi pendidikan vokasi dan pelatihan melalui bimtek, pembangunan demplot, hingga pemberian berbagai insentif. Pendidikan vokasi diarahkan untuk pemahaman akses modal (KUR) hingga teknik budidaya, panen, pengolahan, plus akses pasarnya. Untuk insentif melalui PWMP, KUR, BLU, dan lainnya.
“Kostratani harus didukung oleh seluruh stakeholder pertanian, termasuk para camat. Pemahaman camat terkait posisi strategis dan potensi besar Kostratani harus diketahui. Kami berharap, setelah pelatihan ini Kostratani dan pembangunan pertanian terakselerasi semakin positif di daerah,” kata Widyaiswara Ahli Utama Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Winny Dian Wibawa.(*)