Kementan Gencar Adakan Bimbingan Lanjut Pertanian di Luwu
LUWU – Untuk melengkapi kemampuan dan pengetahuan petani dan penyuluh di Kabupaten Luwu, Kementerian Pertanian memberikan bimbingan lanjutan melalui program READSI. Bimbingan diberikan kepada petani dan penyuluh sebagai lanjutan dari kegiatan Sekolah Lapang
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kinerja pertanian juga ditentukan oleh kerja penyuluh dan petani.
“Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong BPPSDMP agar mampu memberi pelatihan dan mencetak tenaga terlatih untuk terus menggerakkan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri dan modern,” katanya.
Hal tersebut disambut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
“Melalui Program READSI, kita memberdayakan petani dengan pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) agar mampu meningkatkan produksi dan produktivitas serta pendapatan petani,” katanya.
Sejalan dengan hal tersebut, sebanyak 125 kelompok tani yang masuk dalam Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling up Initiative (READSI) tahun ini sedang berlangsung bimbingan lanjutan pasca menjalani Sekolah Lapang (SL). Pertemuan ini berlangsung sebanyak empat kali.
Kordinator Penyuluh Dinas Pertanian Luwu, Abd Kahar, yang juga sebagai Manager READSI, menjelaskan, bimbingan lanjutan ini untuk mengetahui sejauh mana petani memahami dan mampu mengaplikasikan materi yang didapat pasca sekolah lapang. Begitu juga dengan produksi tanaman yang diperoleh juga menjadi catatan untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
“Pertemuan ini dijadwalkan sampai 4 kali dengan jumlah 125 kelompok tani. Baik petani Padi, Jagung, Durian, Cengkeh, Kakao hingga Hortikultura,” ujarnya, Kamis (23/9/2021).
Program yang telah berjalan sejak Tahun 2018 tersebut, dimulai pada proses administrasi dan penetapan lokasi tanam, sosialisasi teknik dan cara budi daya pada 2019. Memasuki Tahun 2020, kelompok tani diberikan bantuan sarana produksi dan pada Tahun 2021, kelompok tani mempersiapkan dana sharing untuk mesin alat pertanian dengan persentase 30% swadaya dan 70% program READSI.
Tenaga Ahli Pemberdayaan, Amrullah, menyampaikan pada kelompok tani agar lebih optimis.
“Pada bimbingan lanjutan diharapkan kelompok tani binaan agar lebih optimis lagi dalam mengelola usahatani, kita harapkan bersama kelompok binaan menjadi kelompok yang teladan, dapat meningkatkan pendapatan dan keterampilan serta diharapkan ke depannya dapat memiliki usaha tani bersama,” ungkapnya.
Andi sebagai Fasilitator Desa menuturkan bahwa Kelompok Balatana Komoditi Lada di Desa Posi, Kecamatan Bua antusias mengikuti bimbingan lanjut.
Gisman Ketua Kelompok tani Balatana juga berharap dengan adanya bimbingan seperti ini para anggota dapat menanyakan sesuatu yang belum dipahami karena tidak semua petani mendapatkan bimbingan seperti ini.
Binjut ini merupakan program lanjutan untuk evaluasi sekolah lapang pada kelompok tani binaan READSI dengan tujuan dapat meningkatkan adopsi teknologi, produksi, nilai tambah produk, memperkuat kelembagaan usaha tani dalam perencanaan dan pelaksanaan usaha tani pada kelompok pasca sekolah lapang.