Kunker Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Pimpin Langsung Pembinaan SDM dan Organisasi BPOLBF di Labuan Bajo
Labuan Bajo, 03 November 2025 — Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggelar kegiatan Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO), yang dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Hariyanto, pada Senin (03/11/2025) siang di Rooftop Lantai 4 Kantor BPOLBF.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata antara lain Bambang Andikaning P. dan Krisnandi selaku Staf Khusus Menteri, Fransiskus Xaverius Teguh selaku Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Nia Niscaya selaku Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenpar, Norman Sasono selaku Kepala Biro Rencana dan Keuangan, S. Utari Widyanti selaku Sekretaris Deputi, May Kurniawan Sanjaya selaku Tenaga Ahli Menteri, serta Ronald Pantun Marisi selaku Kepala Bagian Umum, SDM, Hukum, dan Organisasi Kemenpar.
Dalam arahannya, Hariyanto menyampaikan bahwa kehadiran Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur sebagai unsur pembina bagi seluruh Badan Pelaksana Otorita, baik BPO Labuan Bajo Flores, BPO Borobudur, maupun BPO Danau Toba menjadi bukti nyata perhatian dan komitmen Kemenpar terhadap penguatan kelembagaan dan SDM Badan Pelaksana Otorita sebagai Satuan Kerja Kemenpar di daerah.
“Kehadiran kami di Labuan Bajo merupakan wujud nyata dari komitmen dan atensi Kementerian terhadap penguatan kelembagaan dan tata kelola organisasi BPOLBF. Kami melihat semangat dan optimisme yang tinggi dari seluruh jajaran BPOLBF yang menjadi modal penting untuk terus bergerak maju. Teman-teman di BPOLBF, baik dari unsur PNS, CPNS, PPPK, maupun tenaga profesional harus mampu memaksimalkan kapasitas dan kinerjanya agar organisasi ini semakin adaptif, produktif, dan berdaya saing. SDM yang unggul, disiplin, dan berintegritas adalah fondasi utama dalam memperkuat destinasi prioritas nasional Labuan Bajo Flores, sekaligus mewujudkan tata kelola pariwisata yang berkelanjutan dan berdampak bagi masyarakat,” ujar Hariyanto.
Selain pembinaan kelembagaan, rapat juga membahas berbagai isu strategis yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata di wilayah kerja BPOLBF, antara lain penguatan aspek keamanan dan kenyamanan berwisata, peningkatan layanan informasi kepada wisatawan, optimalisasi koordinasi lintas sektor, penguatan atraksi wisata berbasis darat, serta percepatan investasi di Kawasan Parapuar.
Sementara itu, Frans Teguh menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar unsur tim dalam menjalankan program kerja BPOLBF. Menurutnya, keberhasilan lembaga tidak hanya diukur dari hasil individu, tetapi dari kekompakan dan koordinasi seluruh elemen di dalamnya.
“Kinerja organisasi yang kuat lahir dari soliditas dan kesamaan visi antar anggota tim. Setiap individu di BPOLBF harus menjadi bagian dari mesin kolektif yang bergerak menuju tujuan yang sama, yakni pembangunan destinasi yang berkarakter, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Frans.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, dalam kesempatan tersebut menyampaikan laporannya mengenai capaian kinerja dan kegiatan BPOLBF sepanjang tahun 2025. Ia menekankan pentingnya sinergi dan akuntabilitas dalam setiap pelaksanaan program agar hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan pelaku pariwisata.
“Seluruh program dan kegiatan BPOLBF di tahun ini diarahkan untuk memperkuat tata kelola destinasi dan menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Kami berupaya menjaga kinerja yang selaras dengan indikator kinerja utama (IKU) Kementerian, termasuk dalam hal penyerapan anggaran dan capaian output program. Hal ini menjadi bentuk komitmen kami dalam mendukung visi pariwisata Labuan Bajo Flores berkualitas dan berdaya saing,” jelas Dwi Marhen.
Kegiatan pembinaan ini kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Natas Parapuar, sebagai bentuk peninjauan langsung terhadap progres pengembangan kawasan serta upaya penguatan destinasi wisata unggulan dan berkelanjutan di bawah pengelolaan BPOLBF.
