Mahasiswa Politeknik Enjiniring Kementan Dukung 59 BP Provinsi Aceh
ACEH BESAR – Sebanyak 59 Brigade Pangan (BP) Provinsi Aceh menerima mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) yang melaksanakan magang Praktek Kerja Lapangan (PKL). Peran mahasiswa untuk mendukung BP dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil agar tercapainya target swasembada pangan.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa melalui program BP, Kementan berupaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong terwujudnya swasembada pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan keterlibatan generasi muda.
Penerapan teknologi melalui optimalisasi pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (alsintan) yang telah diberikan. Alsintan telah menjadi kebutuhan bagi para petani. Pemanfaatan alsintan memberikan kemudahan serta lebih mengurangi biaya produksi.
“Brigade Pangan mengelola lahan pertanian secara terstruktur, dengan skala pengelolaan mencapai sekitar 200 hektare per BP. Program ini juga mencakup pengelolaan lahan rawa yang optimal dan pencetakan sawah rakyat, serta mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih,” kata Mentan Amran Sulaiman.
Hal senada disampaikan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa dengan menerjunkan dosen dan mahasiswa untuk mendampingi BP menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian.
“PEPI yang merupakan pendidikan vokasi lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) yang memiliki visi untuk mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing dibidang enjiniring dan teknologi pertanian”, tegas Santi.
Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Dan Alumni, Enrico Syaefullah menyampaikan dalam monitoring evaluasi magang PKL mahasiswa PEPI di Provinsi Aceh, Senin (4/8/2025).
“Teknologi dan pengetahuan yang diberikan kepada mahasiswa Tingkat II, dapat dituangkan dalam program swasembada pangan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Sebanyak 57 Mahasiswa dari tiga program studi diantaranya Teknologi Mekanisasi Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian dan Tata Air Pertanian,” ujar Enrico.
Mahasiswa tersebut tersebar di 59 BP yang ada di Provinsi Aceh, mahasiswa tersebut akan menambah pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang ada di lapangan.
“Sebelum turun lapang mahasiswa tersebut sudah dilakukan bimbingan teknis dalam penggunaan alat dan mesin dibidang pertanian berperan dalam setiap prosesnya, mulai dari pengolahan tanah, penanaman, hingga pemanenan hasil pertanian”, tutup Enrico. (*)