Jalin Kolaborasi Korea-Indonesia, Politeknik Enjiniring Kementan Gelar Seminar dan Demonstrasi Traktor Biodiesel
Indopostnews, TANGERANG — Dalam rangka pengembangan jejaring kerjasama internasional, Kementerian Pertanian (Kementan) dalam hal ini Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) bersama Pemerintah Korea, khususnya Korea Institute of Industrial Technology (KITECH) dan Korea-Indonesia Industry and Technology Cooperation Center lakukan kolaborasi dengan menyelenggarakan seminar internasional di Auditorum PEPI (23/07/24)
Bertemakan “2024 Korea-Indonesia Seminar and Demonstration on Biodiesel Farmtractor Development Result“ seminar Internasional ini menghadirkan Narasumber yan berkompeten yaitu Handi Arief dari Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Sangdae Lee dari KITECH dan Dongseok Park TYM Traktor Corporation serta Athoillah Azadi yang merupakan Ketua Program Studi Teknologi Mekanisasi PEPI Serpong.
Kegiatan dibuka langsung oleh Direktur PEPI, Muharfiza, dihadiri oleh pihak Korea-Indonesia Industry and Technology Cooperation Center, Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pertanian, Badan Standarisasi Instrumentasi Pertanian (BSIP) Mekanisasi Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi Banten serrta Civitas Akademika dan Mahasiswa PEPI Serpong
Dalam sambutannya Muharfiza mengatakan pengembangan mesin pertanian di Indonesia sangat penting. Salah satu teknologi yang potensial untuk dikembangkan adalah traktor biodiesel.
“kerjasama ini merupakan bentuk langkah komitmen pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong pengembangan traktor biodiesel” ujar Muharfiza.
Pada kegiatan demonstrasi mahasiswa dan para dosen diperkenalkan traktor produk TYM Traktor corporation, traktor tersebut dilengkapi dengan Artificial intelligence (AI) dimana traktor di setting untuk dapat membaca data jam kerja untuk pengoperasian pengolahan lahan. “saya berharap seminar hari ini dapat menjadi forum untuk penguatan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang dari pertanian teknologi” tambah Muharfiza.
Arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan mahasiswa PEPI harus menguasai seluruh aspek pertanian mulai dari produksi hingga hilirisasi. Oleh karena itu Mentan mengajak mahasiswa PEPI untuk menjadi penggerak utama inovasi dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian modern.
Tentunya hal ini bisa dicapai melalui kerja keras bersama Kementerian Pertanian melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah, termasuk dari negara-negara maju
“Kita bisa membangun kerjasama dengan negara-negara lain, baik swasta maupun lembaga pemerintah, untuk memperkuat sektor pertanian Indonesia. Ke depan, kita bisa memproduksi apa saja yang dibutuhkan petani,” ujar Amran.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan PEPI memiliki peluang besar untuk menjadi pendidikan vokasi bertaraf internasional sebab semua gedung PEPI sudah bertaraf internasional, baik sarana maupun prasarananya.
Hal tersebut sesuai dengan visi misinya yaitu menjadikan PEPI sebagai politeknik enjiniring bertaraf internasional. “Kampus PEPI sudah dilengkapi laboratorium, bengkel, dan sudah banyak karya mahasiswa yang dimanfaatkan di dunia pertanian” ujar Dedi.
“Kehadiran PEPI untuk menyongsong pertanian yang maju, mandiri dan modern serta menghasilkan lulusan handal yang siap kerja maupun wirausaha pertanian dari hulu sampai hilir” tegas Dedi.
