Kementan Latih Sejuta Petani-Penyuluh Dorong Adaptasi dan Mitigasi
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menargetkan untuk melakukan pelatihan sejuta petani dan penyuluh. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya adaptasi dan mitigasi sektor pertanian terhadap perubahan iklim. Nantinya, hal tersebut akan dilakukan melalui BPP Kostratani sebagai pusat pembelajaran. Pelatihan tersebut akan dilaksanakan mulai 23 Februari hingga 17 Maret 2022.
Untuk menyukseskan pelaksanaan pelatihan tersebut, sosialisasi terus dilakukan oleh BPPSDMP melalui UPT Pelatihan Pertanian terhadap wilayah kerjanya masing-masing, terutama untuk mencapai jumlah peserta melalui registrasi online.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dampak perubahan iklim menjadi tantangan yang sangat besar di sektor pertanian. Salah satu solusi untuk mengatasinya dengan menggunakan teknologi pengelolaan sumber daya iklim dan air untuk adaptasi perubahan iklim.
Mentan SYL terus mendorong inovasi pertanian, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Terkait dengan hal ini Mentan SYL menyambut baik kegiatan pelatihan sejuta petani dan penyuluh serta diharapkan terus melakukan inovasi-inovasi lain dalam rangka pelaksanaan adaptasi dan mitigasi iklim.
“Khususnya untuk mengantisipasi perubahan iklim ekstrem yang terjadi di Indonesia. Kita punya alam yang bagus keterampilan yang banyak dan semua harus terus kita perbaiki,” katanya.
Menurutnya, pelatihan ini akan memberikan keyakinan untuk melakukan Implementasi dari pelaksanaan teknologi pertanian. “Termasuk cara-cara baru pertanian, menggunakan digital system pertanian, dan smart farming. Mengimplementasikan kegiatan ini tentu tidak mudah, tetapi Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP harus terus melakukan pelatihan-pelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam kondisi cuaca yang sangat ektrem ini. Oleh karena itu, BPPSDM dan Litbang harus berada di lapangan membantu petani dan penyuluh,” katanya.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan, saat ini kita didera perubahan iklim yang sangat ekstrem dan pandemi Covid 19 yang belum usai. Hal ini berdampak pada sendi-sendi kehidupan kita yang benar-benar terpuruk. Dalam kondisi demikian, Kementerian Pertanian harus tetap menjaga bagaimana caranya produktivitas dan produksi pertanian terus meningkat. “Karena tidak mungkin jika produktivitas turun kita bisa eksis. Mau tidak mau, siap tidak siap, suka tidak suka, produktivitas harus naik. Solusinya adalah smart farming dan digitalisasi pertanian,” katanya.
Dedi menegaskan, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh merupakan program reguler maksimum yang harus kita sukseskan dalam rangka meningkatkan pengetahuan petani dan penyuluh.
Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh diakui Dedi merupakan simbol yang artinya Kementan melakukan pelatihan yang massif di seluruh Tanah Air, di mana tujuan dan harapannya adalah untuk mendorong terimplementasinya pertanian berkelanjutan.
“Sasaran peserta adalah ditargetkan sebanyak 1.568.483 orang terdiri dari petani dan insan pertanian lainnya sejumlah 1.500.000 dan penyuluh pertanian sebanyak 68.483 orang,” kata dia.
Pelatihan ini akan melibatkan petani, P4S, IKAMAJA, KTNA, DPM/DPA, penyuluh dan insan pertanian lainnya yang akan dilaksanakan oleh 10 UPT Pelatihan Pertanian Pusat.
Pembukaan serentak akan dilakukan pada 23 Februari 2022 oleh Menteri Pertanian. Sedangkan pelaksanaan pelatihan akan dilaksanakan pada 23-25 Februari 2022 secara offline di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dan akan di-relay di UPT Pelatihan lainnya dengan metode online dan offline.
Sedangkan Pelaksanaan Pelatihan di UPT BBPP Batu dan BBPP Binuang dilaksanakan secara Online Mandiri dilakukan bertahap mulai tanggal 28 Februari-17 Maret 2022.
Kurikulum pelatihan tetap mengikuti kaidah pelatihan dengan total 24 JP (5 JP Teori dan 19 JP Praktik) meliputi Kelompok Dasar, Kelompok Inti dan Kelompok Penunjang dengan tema materi “Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim”. Diakhir pelatihan peserta akan membuat tugas mandiri membuat rencana kegiatan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim.
Pada pelaksanaannya Link Zoom Sentral akan disiapkan oleh BBPP Ketindan, dan masing masing UPT membuat Link Zoom untuk sasaran peserta yang menjadi tanggungjawabnya dengan melakukan relay ke Link Zoom BBPP Ketindan.
Lokasi pelatihan dapat dilakukan di BPP Kostratani, Posluhdes, P4S, Saung Tani, Gapoktan, Poktan atau lokasi lainnya yang berdekatan dengan domisili para peserta.(*)