Tingkatkan Kualitas SDM, Kementan Perkuat Manajerial BPP
GARUT – Kementerian Pertanian sangat fokus untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian. Untuk mendukung itu, Manajerial BPP Kostratani pun diperkuat. Harapannya, kesejahteraan petani dapat ditingkatkan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memiliki harapan besar terhadap Program Kostratani.
“Saya berharap Kostratani memberikan lompatan besar untuk kemajuan pertanian di Indonesia dan ini memerlukan langkah yang extraordinary dan out of the box asalkan tetap sesuai aturan,” ujar Mentan SYL.
Menurutnya, penyelenggaraan Kostratani dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang eksisting sebagai tempat pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha dalam peningkatan kemampuan, penumbuhan motivasi, pengembangan potensi, pemberian peluang usaha, peningkatan kesadaran, pendampingan serta fasilitasi inovasi baru dan pusat informasi.
BPP sebagai pusat gerakan Kostratani perlu dioptimalkan tugas, fungsi dan perannya melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk percepatan pencapaian kedaulatan pangan nasional.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan fungsi dan peran BPP.
“Ada 5 fungsi dan peran BPP yaitu pusat data dan informasi pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran untuk peningkatan kapasitas SDM, pusat konsultasi agribisnis sebagai tempat konsultasi pelaku utama dan pelaku usaha dengan melibatkan instansi/lembaga terkait, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan sebagai tempat pengembangan kemitraan usaha pelaku utama dan pelaku usaha dengan pihak lain,” jelas Dedi.
Karenanya, untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran BPP Kostratani, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan Pelatihan Manajerial BPP Kostratani. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian di BPP Kostratani.
Pelatihan dilaksanakan 25-27 Oktober 2021 dengan peserta 30 orang penyuluh pertanian Kabupaten Garut. Pembukaan pelatihan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika, Senin (25/0/2021), dan dihadiri oleh Sub Koordinator Pelatihan Aparatur dan Widyaiswara BBPP Lembang.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, saat meninjau pelaksanaan pelatihan menyampaikan, program apapun yang sedang dijalani, penentu keberhasilannya adalah sarana dan prasarana.
“Juga peraturan yang bisa mendukung kegiatan serta SDM pelaksana dan penentu terbesar adalah kualitas SDM pertaniannya,” jelas Ajat.
“Harapan kami, setelah pelatihan ini para penyuluh pertanian bisa memfungsikan dan menjalankan peran BPP sesuai 5 fungsi BPP Kostratani,” sambungnya.
Selama 3 hari, peserta dilatih tentang Mengelola Data dan Informasi Pertanian di BPP, Melakukan Pendampingan Gerakan Pembangunan Pertanian, Mengelola Pembelajaran, Mengelola Konsultasi Agribisnis dan Merencanakan Jejaring dan Kemitraan.
Untuk lebih memahami materi, peserta mempraktikkan penyusunan Sekolah Lapang, Kursus Tani dan Demplot.
Agus Taufik, peserta yang juga Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut, mengaku semakin memahami 5 fungsi BPP.
“Bagaimana manajerial BPP, dan pengolahan data yang diperlukan. InsyaAllah akan kami aplikasikan di BPP kami masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut Agus menyampaikan geliat Kostratani di BPP Singajaya.
“Kami semua di BPP terjun langsung ke lapangan untuk mengambil data dan setiap hari jumat kami mengolah data tersebut untuk diupload ke dalam aplikasi,” ujarnya.