Pertanian

Kementan Genjot Peningkatan Kinerja Pegawai

JAKARTA – Kementerian Pertanian menekankan pentingnya meningkatkan kinerja para pegawai. Hal tersebut disampaikan dalam pada Sosialisasi, Launching dan Webinar Nasional ‘Rancang Bangun Pengelolaan Kinerja Pegawai Membangun Human Capital Dalam Organisasi’, Jumat (8/10/2021).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan kinerja pegawai harus selalu ditingkatkan.

“Sebagai sektor yang mampu tumbuh positif selama pandemi Covid-19, pertanian harus ditunjang dengan SDM-SDM handal. Itulah yang membuat pegawai Kementan pun harus meningkatkan kinerja,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, yang mengikuti kegiatan dari AWR Gedung A Lantai 2 Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, Jakarta,
mengutarakan hal serupa.

“SDM memegang peran penting dalam pembangunan pertanian dan peningkatan produktivitas. Oleh karena itu, jika ingin pertanian maju, maka majukan terlebih dahulu SDM-nya,” tuturnya.

Kasdi menambahkan, kegiatan ini adalah tindak lanjut implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja PNS.

“Intinya, pengelolaan kinerja (performance management) yang kita lakukan bertujuan untuk mengarahkan produktivitas SDM sejalan dengan tujuan dan sasaran organisasi yang dilakukan secara sistematis mulai dari pimpinan tertinggi sampai dengan pelaksana,” katanya.

Kasdi menambahkan, dalam persepsi perubahan kebijakan nasional tersebut dilakukan melalui penyederhanaan organisasi dan penyetaraan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional, pengelolaan kinerja pegawai terintegrasi dengan kinerja organisasi menjadi mutlak dilaksanakan.

“Kondisi ini menuntut sinergitas antara pengelolaan kinerja pegawai, kinerja organisasi dan pengelolaan jabatan fungsional terintegrasi dalam Sistem Informasi Kinerja Pegawai Terintegrasi (SINERGI),” katanya.

Tujuannya adalah untuk melakukan penyelarasan kebijakan dan regulasi sebagai amanat ketentuan peraturan perundang-undangan dan sebagai tindak lanjut implementasi melalui penyelarasan.

“Di Kementerian Pertanian, upaya yang dilakukan dalam mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan penyelarasan antara kinerja individu/pegawai dengan kinerja organisasi,” jelasnya.

Selain itu, Kementan melakukan Integrasi sistem yang digunakan dalam pengelolaan kinerja individu/pegawai dengan kinerja organisasi.

Ditambahkannya, hal ini menjadi penting untuk dilaksanakan lantaran menjadi dasar dari rangkaian tahapan pencapaian membangun SDM sebagai Human Capital dalam organisasi, guna mendukung percepatan terwujudnya pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Narasumber kegiatan, Adrianto Daru, Group Head Human Capital Bank Syariah Indonesia, menjelaskan jika pengembangan organisasi meliputi desain struktur organisasi dan evaluasi jabatan, pengembangan karir, serta perencanaan kebutuhan pegawai (capacity planning) yang efektif dan efisien.

“Arahan strategis bisnis menentukan bentuk organisasi yang efisien. Untuk itu, sistem pemenuhan SDM yang handal melalui sumber internal maupun eksternal, dan employee attraction (strategi menarik minat pegawai), atau Menyelaraskan dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan produktif,” katanya.

Narasumber lainnya, Waluyom, Ketua tim PMO Manajemen Kinerja ASN Kemenpan RB, menjelaskan mengenai strategi pelaksanaan manajemen kinerja
yang efektif.

“Hal itu dibutuhkan untuk menyegarkan kembali pemikiran tentang segala hal yang berkaitan dengan sistem manajemen kinerja organisasi dan individu ASN sebagai alat eksekusi strategi.

Ditambahkannya, Aspek Manajemen Kinerja yang perlu di pertimbangkan adalah aligment, pendekatan yang konsisten,proses dan mekanisme, komunikasi dan komitment. Tantangan Organisasi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *